PORSEBI 2017

 

Karya Nyata Bank Indonesia Di Setiap Makna Indonesia

Dalam menyambut HUT ke 72 Republik Indonesia,  Bank Indonesia menyelenggarakan pekan olah raga dan seni Bank Indonesia  (PorsebiI) 2017.  Tema yang diusung pada Porsebi tahun ini adalah “Karya Nyata Bank Indonesia di Setiap Makna Indonesia”. Sejalan tema tersebut, maka masing-masing bidang melaksanakan subtema yang telah disusun. Setelah dilakukan pengundian, maka ditetapkan urutan  bidang, pemimpin bidang, warna bidan, dan subtema, yaitu :

  • Bidang 1, dipimpin Bapak Perry Warjiyo dengan warna bidang orange, dan subtema Bersama Menjaga Stabilitas Harga.
  • Bidang 2, dipimpin Bapak Erwin Rijanto, biru, Memajukan Usaha Mikro dan Menengah Indonesia.
  • Bidang 3, dipimpin Bapak Mirza Adityaswara, merah, Membangun Kapabiltas Sumber Daya Manusia Berkelas Dunia.
  • Bidang 4, dipimpin Bapak Sugeng, ungu, Menyejahterakan Keluarga Indonesia melalui Kemudahan Layanan Keuangan.
  • Bidang 5, dipimpin Ibu Rosmaya Hadi, hijau, Menghadirkan Uang Rupiah Hingga ke Pelosok Negeri.
  • Bidang 6, dipimpin Bapak Agus D.W Martowardojo, kuning, Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah.
  • Bidang 7, dipimpin Bapak Aslim Tadjuddin, pink, Menjaga dan Memperkuat Sistem Keuangan di Indonesia.

Masing-masing bidang harus menerjemahkan subtemanya  dalam gerak dan kata dalam peragaan baris berbaris indah (BBI). Penilaian gerak dan kata diperagakan  dalam BBI tersebut dilakukan oleh tim juri  dari luar Bank Indonesia.

Dalam sambutan pada acara pembukaan Porsebi Agus DW Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia antara lain mengajak kita semua  bersyukur, telah merdeka dari penjajahan kolonial sejak 72 tahun yang lalu dan kita harus tetap ingat tujuan kemerdekaan Indonesia. Kita harus mewujudkan tujuan  kemerdekaan dengan melaksanakan program-program untuk kesejahteraan rakyat.

Untuk mencapai kesejahteraan rakyat,  kita  (Bank Indonesia) tidak dapat bekerja sendiri, akan tetapi harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang lain. Berkenaan dengan  itu kita mengambil tema, “Karya Nyata Bank Indonesia di Setiap Makna Indonesia”.

Tema tersebut paling tepat bagi Republik Indonesia. Bank Indonesia memberikan yang terbaik untuk meningkatkan nama Repubik Indonesia di dunia internasional.

Upaya mewujudkan tema tersebut, Bank Indonesia  akan hadir di seluruh negeri tercinta dan akan membuka Kantor Perwakilan Bank Indonesia di provinsi yang paling muda yakni Provinsi Kalimantan Utara yang sudah berusia  5 tahun  dengan ibukota Tarakan. KPwBI akan dibuka di provinsi tersebut  pada 28 Juli 2017.  Acara ini menjadi momentum sarana komunikasi efektif kepada seluruh Pegawai Bank Indonesia dalam mengawal “perahu” transformasi berlayar mencapai satu dermaga tujuan,  yaitu menjadi bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional. Dalam hal ini perahu melambangkan sinergi dari berbagai unsur (seluruh satker yang terbagi dalam beberapa  job family, stakeholders, maupun keikutsertaan dan dukungan dari pihak keluarga) untuk mencapai tujuan di tengah berbagai gelombang dan tantangan.

Perahu “Iraw Tengkayu” yang berasal dari adat budaya Kantor Perwakilan termuda di Bank Indonesia, Kalimantan Utara (Kaltara), di dalam mengawal perahu transformasi Bank Indonesia sampai di dermaga tujuan.

Sekilas tentang Festival Iraw Tengkayu merupakan upacara tradisional turun temurun dan perlombaan yang diadakan oleh masyarakat suku Tidung di Tarakan, Kalimantan Utara. Kegiatan ini biasa di gelar bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Tarakan.

Iraw Tengkayu itu sendiri mempunyai dua arti kata dari Bahasa Tidung. Iraw yang berarti perayaan atau pesta, sedang tengkayu adalah pulau kecil dikelilingi oleh laut, yaitu Pulau Tarakan. Dalam acara tersebut salah satu bidang memperagakan perahu melaju dalam gelombang yang besar.

Pada akhir sambutannya Gubernur Bank Indonesia mengingatkan agar selalu belajar dari sejarah dengan mengutip slogan dari Presiden Soekarno, yaitu “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah (Jas Merah)”.

Dalam kegiatan Porsebi ini para pensiunan juga ikut ambil bagian yang tergabung dalam Bidang Pink yakni gabungan antara PPBI dan PIPEBI. Para pensiunan  telah menanamkan dasar dan arah kebijakan Bank Indonesia, karena itu kita wajib meneruskannya dan berupaya lebih baik dari karya-karya pendahulu kita.

Rangkaian acara pembukaan, setelah parade BBI dilanjutkan dengan lomba makan bersama “Besurang Saprah” adat Pesisir Utara Kalimanatan, serta  makan pagi bersama anggota Dewan Gubernur dan seluruh pegawai. Lomba makan Besurang Saprah yang diikuti semua bidang juga dinilai sebagai   himpunan perhitungan perolehan nilai kejuaraan.

Di penghujung acara pembukaan  diumumkan perolehan nilai kejuaraan masing-masing bidang dan  pembagian piala, diantaranya Regu Pink mendapat Piala Penghargaan sebagai  Regu Terunik dan Piala Apresiasi atas keikutsertaan PPBI dan IPEBI pada Porsebi.  

 

atas